Rabu, 26 Februari 2020

Lima Tahun SelaSastra, Ngaji Rutin Sastrawan Jombang

Beberapa pegiat sastra dari sejumlah daerah berkumpul di rumah Andhi Setyo Wibowo kemarin. (Anggi Fridianto/Jawa Pos Radar Jombang).

Editor: Mardiansyah Triraharjo
JP Radar Jombang, 25 Feb 2020

Hujan baru reda Selasa  (18/2) malam itu. Jalanan masih basah diguyur hujan. Namun di sebuah warung sederhana Desa Parimono, Kecamatan Jombang, Andhi Setyo Wibowo tampak sibuk menyiapkan meja, banner dan kopi hangat untuk sejumlah pengunjung.

Ya, rupanya, di warung Boengaketjil ini Andhi Kephix, sapaan akrabnya tengah menyiapkan agenda ngaji sastra yang diberina nama Selasastra. Kegiatan ini digelar setiap Selasa malam dan diikuti beberapa pegiat sasta, penulis, maupun budayawan dari Kabupaten Jombang maupun luar Jombang.

Satu per satu tamu datang, yang paling awal adalah Anjrah Lelono Brono penulis buku kelahiran Jogoroto, diikuti Hilmi Abedilah penulis buku asal Tebuireng. Mereka tampak sedikit lelah usai menempuh perjalanan jauh. ”Saya bertempat tinggal di Trowulan sekarang,” celetuk Anjrah kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Waktu baru menunjukkan pukul 19.30 WIB. Baru dua tamu datang malam itu. Maklum hujan belum sepenuhnya reda. Kepada wartawan koran ini, Andhi Kephix menceritakan asal muasal Selasastra diadakan sekitar awal 2015 lalu. ”Kini sudah lima tahun berjalan,” ujar dia.

Selasastra merupakan agenda rutinan para sastrawan di Jombang berkumpul. Diadakan sebulan sekali, untuk membahas, membedah sekaligus berbagai ilmu mengenai dunia sastra. Dia melanjutkan, awalnya Selasastra diadakan karena ketiadaan tempat bagi kawan-kawan Jombang yang suka diskusi karya sastra. ”Akhirnya rutin sampai sekarang,” jelas dia.

Selasastra sendiri, adalah singkatan dari kata Selasa dan sastra. ”Supaya mudah diingat kami namakan Selasastra,” tambahnya. Kegiatan ini, umumnya diadakan malam hari. Selepas isya hingga pukul 22.30 WIB. Setiap agenda dikemas dengan topik yang berbeda.

Misalnya kemarin malam, adalah membedah buku kedua karya Hilmi Abedilah yang berjudul Lain Waktu. ”Kami undang pembicara dari teman-teman yang juga seorang penulis, kebetulan malam ini kami undang mas Anjrah,” jelas dia.

Selasastra kini sudah yang 46 pertemuan, sebelumnya beberapa penulis buku misalnya Dian Soekarno, Moch Faiosol dan penulis buku asal Jombang lainnya pernah mengikuti kegiatan ini. ”Mereka kami undang untuk memaparkan karya mereka, kemudian akan ada umpan balik dari teman-teman sastrawan. Dari kegiatan kecil ini, kita berharap dapat melahirkan generasi sastawan muda,” pungkasnya.

(jo/ang/mar/JPR)
https://radarjombang.jawapos.com/read/2020/02/25/180898/selasastra-ngaji-rutin-sastrawan-jombang-yang-sudah-lima-tahun-eksis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar